ALUMINIUMDAN. SENYAWA-SENYAWANYA KELOMPOK 4 OKTO FIRMANTRI CHAYUN PIDA RENNI FEBRI RAHMAWATI ISNAINI WAHYUNINGRUM RAHAYU HANDAYANI LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN MAGNETIT. adi. Prinsip Reaksi Kimia. Isni Nurani. Neily Nur Izza 203 4301418018 Kel 11 Distribusi Zat-converted. Neily. KARBOHIDRAT. 0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesDescriptionlaporan praktikum kimia anorganikOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes20 views7 pagesAluminium Dan SenyawanyaOriginal TitleALUMINIUM DAN SENYAWANYAJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. LaporanPraktikum Proses Oksidasi dan Proses Respirasi . PROSES OKSIDASI DAN PROSES RESPIRASI. LAPORAN. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator. Pada tabung B dan D dibiarkan terbuka sedangkan pada tabung A dan C ditutup dangan aluminium foil.
0% found this document useful 0 votes941 views9 pagesDescriptionLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaOriginal TitleLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes941 views9 pagesLaporan Praktikum Aluminium Dan Senyawa-Senyawa NyaOriginal TitleLaporan Praktikum Aluminium dan Senyawa-senyawa nyaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
I Judul Percobaan Aluminium II. Hari/Tanggal Percobaan 13 Oktober 2011 III. Selesai Percobaan 13 Oktober 2011 IV. Tujuan Percobaan Mengetahui sifat-sifat aluminium dan senyawanya
0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesDescriptionLaporan Praktikum Kimia dasarCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes87 views10 pagesAluminium Dan SenyawanyaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
ANODASIALUMINIUM - LAPORAN PRAKTIKUM - April 13, 2020 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa metode pelapisan logam, diantaranya pencelupan panas ( hot dipping ), penyemprotan dan elektroplating. Prinsip dasar elektroplating adalah penempatan ion-ion logam yang ditambah elektron yang berasal pada larutan elektolit logam yang dilapisi.
Tujuan Percobaan Mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan senyawa-senyawanya Landasan Teori Tahun 1809 Aluminium ditemukan oleh Sir Humphrey dalam sebagai suatu unsur dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Oersted. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisasi dari garam yang terfusi. Sampai sekarang memperoleh logam aluminium masih dipakai melaui proses Heroult Alian & Safikno, 2018. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat – sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Sebagai tambahan terhadap, kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dsb Saefulah, et al., 2018. Secara satu persatu atau bersamasama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi, ketahanan arus, koefisien pemuaian rendah. Material ini dipergunakan di dalam bidang yang luas bukan saja untuk peralatan rumah tangga tapi juga dipakai untuk keperluan,material pesawat terbang, mobil, kapal laut, konstruksi Surdia & Saito, 1999. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistim periodicunsur, dengan nomor atom 13 dan berat atom 26,98 gram per mol sma. Struktur kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, sehingga aluminium tetap ulet meskipun pada temperatur yang sangat rendah. Keuletan yang tinggi dari aluminium menyebabkan logam tersebut mudah dibentuk atau mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Aluminium memiliki beberapa kekurangan yaitu kekuatan dan kekerasan yang rendah bila dibanding dengan logam lain seperti besi dan baja. Aluminium memiliki karakteristik sebagai logam ringan dengan densitas 2,7 g/cm3 Jeffery, et al., 1989. Aluminium banyak digunakan pada peralatan industri maupun kemasan pangan karena sifatnya yang ringan, relatif murah, dan kuat. Aluminium murni memiliki tensile strength 34 MPa dan yield strength 90 MPa. Garam aluminium tidak merusak lingkungan dan tidak beracun sehingga dapat digunakan sebagai material kemasan makanan. Selain itu, aluminium juga memiliki konduktivitas panas tinggi yaitu 247 sehingga cocok digunakan sebagai bahan konstruksi peralatan proses pengolahan bahan pangan. Namun, kontak antara aluminium dengan fluida proses atau bahan pangan berpotensi menimbulkan korosi kareana asam sitrat banyak digunakan di dalam produk minuman rasa buah. Selain itu, asam sitrat juga difungsikan sebagai bahan pengawet, anti-oksidan, penstabil, dan agen chelating pada produk-produk makanan. Di dalam larutan asam sitrat 5%-w/w, korosi aluminium akan mengakibatkan pengurangan ketebalan aluminium sekitar 10 μm/tahun pada temperatur ruang dan 0,1 mm/tahun pada temperatur 50oC. Laju korosi dipengaruhi oleh tingkat keasaman fluida, oksigen terlarut, temperatur, lama waktu kontak, dan cara kontak fluida proses. Fluida dapat berkontak dengan aluminium pada kondisi diam statik atau bergerak dinamis Nurdin, et al., 2018 Selain sifat-sifat tersebut aluminium mempunyai sifat-sifat yang sangat baik dan bila dipadu dengan logam lain bisa mendapatkan sifat-sifat yang tidak bisa ditemui pada logam lain. Adapun sifat-sifat dari aluminium antara lain ringan, tahan korosi, penghantar panas dan listrik yang baik. Sifat tahan korosi pada aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan oksida aluminium pada permukaaan aluminium Sinha, 2003. Lapisan oksida ini melekat pada permukaan dengan kuat dan rapat serta sangat stabil tidak bereaksi dengan lingkungannya sehingga melindungi bagian yang lebih dalam. Adanya lapisan oksida ini disatu pihak menyebabkan tahan korosi tetapi di lain pihak menyebabkan aluminium menjadi sukar dilas dan disoldier titik leburnya lebih dari 2000º C. sifat mekaniknya. Ketahan korosi berubah menurut kemurnian, pada umumnya untuk kemurnian 99,0 % atau diatasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65 % dari hantaran listrik tembaga, tetapi masa jenisnya kira-kira sepertiganya sehingga memungkinkan untuk memperluas penampangnya. Oleh karena itu dapat dipergunakan untuk kabel tenaga dan dalam berbagai bentuk umpamanya sebagai lembaran tipis foil Totten, 2003. Alumina Al2O3 merupakan material keramik nonsilikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 2051 °C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai 1700°C. Alumina mempunyai ketahanan listrik yang tinggi dan tahan terhadap kejutan termal dan korosi. Alumina Al2O3 diperoleh dari pengolahan biji bauksit yang mengandung 50-60% Al2O3; 1- 20% Fe2O3; 1-10% silika; sedikit sekali titanium, zirkonium dan oksida logam transisi lain; dansisanya 20-30% adalah air. Aluminium oksida Al2O3 atau yang lebih dikenal dengan alumina insulator penghantar panas dan listrik yang oksida Al2O3 berperan penting dalam ketahanan logam aluminum terhadap perkaratan dengan udara, Logam aluminium sebenarnya amat mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Aluminium bereaksi dengan oksigen membentuk aluminium oksida yang terbentuk sebagai lapisan tipis yang dengan cepat menutupi permukaan aluminium, Lapisan ini melindungi logam aluminium dari oksidasi lebih lanjut Sidabutar, 2017. Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui reaksi alumunium dan senyawa-senyawa pada reaksi asam, basa, dan oksigen. Alat Dan Bahan Dalam percobaan ini mengguakan alat diantaranya adalah tabung reaksi, gelas kimia pembakar spirtus. Bahan yang digunakan yaitu HCl encer, beberapa potongan logam Al, larutan HgCl2 0,1 M dalam pelarut etanol, larutan NaOH 0,1 M Skema Kerja Eksperimen 1 Gambar 1. Skema Reaksi HCl dan NaOH Eksperimen 2 Gambar 2. Skema Eksperimen 2 Eksperimen 3 Gambar 3. Skema Eksperimen 3 Hasil Berdasarkan percobaan dari reaksi Alumunium dan senyawa-senyawanya diperoleh hasil berikut table. 1 Tabel 1. Percobaan Logam Alumunium Al Dan Senyawanya Eksperimen Perlakuan Pengamatan Eksperimen 1 HCl + logam Al Muncul sedikit gelembung dan larutan tak berwarna HCl + logam Al dipanaskan Gelembung gas, perubahan warna, bening abu-abu Reaksi yang terjadi Penghilangan Oksida Al Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Setelah Oksidasi Al Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g Al OH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Eksperimen 2 NaOH + logam Al Pada Awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan NaOH + logam Al dipanaskan Terbentuk Gelembung Gas banyak Reaksi yang terjadi Penghilang Oksida Al Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g Setelah Oksidasi Al 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Eksperimen 3 logam Al diamplas + HgCl2 + O2 Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2 Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Logam Alumunium foil + HgCl2 + O2 Setelah ditambahkan HgCl2 Al foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s logam Al tdk diamplas + HgCl2 + O2 tidak terjadi perubahan terhadap logam Al Reaksi yang terjadi Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pembahasan Eksperimen 1 Pada percobaan ini terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan HCl encer yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini yaitu. Muncul sedikit gelembung yang menandakan terbentuk nya gas H2 dan larutan tak berwarna, Al2O3 s /Al s + 6HCl aq → 2AlCl3 aq + Al s + 3H2 g Pada percobaan ini Al pada perlakukan pertama Al bereaksi secara lambat, meskipun memiliki energi potensialnya reduksinya berharga negative, namun sukar reaktif karena Al dilapisi lapisan oksidanya, lapisan dengan ketebalan 10-4 – 10-6 mm pada permukaan luar Alumunium yang dilapisi oksida yang menghambat terjadinya reaksi. Als → Al3+ + 3e­- E0 = -1,67 V 3H+ + 3e → 3/2H2 E0 = 0 V Als + 3H+ → Al3+ + 3/2 H2 E° = -1,67 V Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan HCl encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas, perubahan warna mennjadi bening menjadi abu-abu yang mendakan terbentuknya AlOH3. Perubahan ini terjadi menurut persemaan reaksi kimia Al s + 3H2O l → AlOH3 s + 3H2g AlOH3 s + 6HCl aq → 2AlCl3aq + 3H2Oaq Pada larutan ini bersifat asam, terdapat lebih sedikit gelembung yang merupakan gas hidrogen yang terbentuk pada reaksi Eksperimen 2 Pada percobaan seperti eksperimen 1 terjadi dua perlakuan dalam reaksi antara logam Al yang telah diamplas sebelumnya dengan larutan NaOH yang telah dilarukan sebelumnya yang memiliki konsentrasi 0,1 M atau 0,1 N, pada perlakuan pertama, diamati perubahan pada perlakuan ini pada awal penambahan logam Al terbentuk sedikit gas, beberapa menit kemudian terbentuk endapan putih yang menjadi indikasi terbentuknya spesi kimia AlOH3, perubahan secara kualitatif ini dikarena oleh reaksi yang terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 /Al s+ 2NaOH aq + 6H2Ol → 2Na[AlOH4]aq + 3H2 g 2Al s + 3OH– aq → AlOH3 s + 3H2g 2AlOH3 s + 2NaOH- aq → 2Na[AlOH4]– aq Kemudian pada pada perlakuan yang kedua dalam reaksi logam Alumunium yang telah diamplas direaksikan dengan NaOH encer 0,1 M atau 0,1 N diberi kalor atau dilakukan pemanasan, pemanasan dalam percobaan ini berperan penting proses pembentukan gas dengan mengkatalis reaksi dengan meningkatkan energi kitetik patikel sehingga terjadi partikel yang bertumbukan, menurunkan curva Energi Aktivasi Ea menurut distribusi maxwel, melalui analisis dalam peran ini ternyata secara kualitatif ternyata diamati perubahannya terdapat gelembung gas dalam jumlah banyak. Karena penambahan basa berlebih membentuk senyawa [AlOH4]– yang menyebabkan endapan menjadi larut. Pada percobaan ini gas yang terbentuk adalah gas hidrogen, gas hidrogen yang lebih banyak dihasilkan adalah pada eksperiman reaksi dengan HCl pada percobaan pertama dengan suasana Asam. Pada percobaan kedua Al bereaksi dengan NaOH dengan suasana basa. Eksperimen 3 Pada percobaan ketiga dilakukan tiga perlakuan, pada perlakuan pertama logam logam Al diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Diamati pada percobaan Lapisan permukaan logam aluminium lapisan oksida mengelupas bereaksi dengan HgCl2, setelah beberapa menit direndam dengan HgCl2. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s Setelah dibiarkan di udara terbuka terbentuk serabut seperti jarum berwarna putih keabuan, Al yang mengelupas ini akan beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Pada percobaan selanjutnya, Logam Alumunium foil direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. Pada perlakuan ini diamati bahwa setelah ditambahkan HgCl2, Alumunium foil warnanya menjadi lebih kusam atau tidak mengkilap dan Al foil juga terkorosi dalam larutan tersebut. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s setelah didiamkan pada area terbuka Al foil tidak mengalami perubahan. Al terlihat seperti sebelumnya kusam dan terkorosi. Hal ini diakbitkan pada beraksi dengan oksigen mebentuk Al2O3 pada permukaan logam. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al s + Hg l → Amalgam s 4Al s + 3O2 g → 2Al2O3 s Pada percobaan yang ketiga, logam Al tidak diamplas direaksikan dengan HgCl2 Kemdian dibiarkan di udara bebas artinya berekasi dengan oksigen O2. diamati tidak terjadi perubahan terhadap logam Al. Hal ini terjadi melalui persamaan reaksi kimia Al2O3 s /Al s + 3HgCl2 aq → 2AlCl3 aq + 3Hg l + Al s pada Al2O3 stabil karena sulit bereaksi dengan udara yang ada disekitarnya serta sulit bereaksi dengan asam atau basa encer dan asam pekat. Hal ini menunjukkan sifat. kovalen karena jari-jari atomnya yang kecil. Kesimpulan Senyawa Alumunium dapat bereaksi dalam suasana asam ataupun basa membentuk gas H2 ­namun Alumunium mememiliki kecenderungan terhadap reaksi dengan suasana basa dibandingkan dengan suasana asam. Logam Alumumium bersifat Amfoter. Logam Alumunium dapat dicuci dengan HgCl2 untuk menghilangkan oksida pada Alumunium, Alumunium dapat teroksidasi pada permukaan membentuk alumina atau Al2O3, kemudian akan permukaan akan menghambat reaksi lebih lanjut pada Alumunium di dalam permukaan. Saran Perlu dilakukan pada praktikum ini untuk metoda Analisis logam Al terhadap pengaruh korosi dari konsentrasi Asam Sitrat. Daftar Pustaka Alian, H. & Safikno, F. A., 2018. Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Artificial Aging Aluminium Daur Ulang Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro. Jurnal Rekayasa Mesin, 182, pp. 79-84. Jeffery, G. H., Bassett, J., Mendham, J. & Denney, R. C., 1989. Vogel’s Textbook Of Quantitative Chemical Analysis. 5th ed. England Longman Group UK Limited. Nurdin, I., Pramujo, W. & Hary, D., 2018. Pengaruh Laju Alir Larutan Asam Sitrat terhadap Korosi Aluminium. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik , 82, pp. 53-62. Saefulah, I., Agus, P. & Ricki, H., 2018. Studi Karakteristik Sifat Mekanik Alumunium Matrix Composite Amc Paduan Al, 5%Cu, 12%Mg, 15% Sic Hasil Proses Stir Casting Dengan Variasi Temperatur Pengadukan. Jurnal TEKNIKA, 122, pp. 151-164. Sidabutar, T. E., 2017. Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Magnesium Alumina Silika Dari Abu Vulkanik Gunung Sinabung. Jurnal Teknik Mesin JTM, 61, pp. 28-35. Sinha, A. K., 2003. Physical Metallurgy Handbook. New York McGraw-Hill Companies, Inc.. Surdia, T. & Saito, S., 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta PT. Pradnya Paramita. Totten, G. E., 2003. Physical Metallurgy and Proses Handbook. New York Marcel Dekker, Inc.

PelatAluminium 1 cm x 5 cm (di amplas) kemudian di rendam ke acetone 5 detik 2. Dibilas dengan air mengalir dan direndam dengan etanol 95% 3. Dikeringkan dengan oven selama 3 menit Tahapan Anodasi 1. Menyiapkan larutan asam Sulfat (H2SO4) 10% sebanyak 500 mL 2. Menyusun rangkaian alat sel elektrokimia: Kutub (+) ke anoda aluminium

Download Free DOCXDownload Free PDFAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaAluminium dan SenyawanyaUlfa FadilaLaporan Kimia Anorganik 1Related PapersPERCOBAAN VI Judul Percobaan ALUMINIUM DANUmi FadilahView PDFlaporan kimia anorganikMuhammad Ildafmengetahui senyawa apa saja yang termasuk senyawa kovalen dengan melihat pembelokkan arah aliran cairan, mendekati atau menjauhi penggarisView PDFlaporan praktikum alumuniumsiti fatimahaView PDFLAPORAN RESMINofera Ayu HapsariView PDFLaporan Akhir Praktikum Kimia Analit Semester 2Firmansyah FirmansyahView Triyana, PDFPUSAT PERBUKUANGraha HandyCraftChemistry book for High studentView PDFLAPORAN ANORGANIK INauval FadillahView PDFAnorganik 1Nauval Fadillahini adalah laporan kami selama semester 3. silahkan di baca dan semoga dapat memberikan refrensiView PDFAnorganik IIgumale fanjiView PDF
Besarnyaenergy bebas standar, entalpi,dan entropy masing-masing adalahΔG = 1,23 V, ΔH = 285,85 kJ/mol, danΔS = 70,08 J/kmol.Energi bebas sebesar 1,23 V merupakan Tegangan bolak balik yang menyatakan tegangan minimal yang diperlukan untuk dapat Berlangsungnya reaksi. Total energi (ΔH) yang diperlukan agar reaksi dapat berlangsung dapat Aluminium dan senyawanya. B. TUJUAN PERCOBAAN Mempelajari sifat-sifat logam aluminium dan persenyawaanya. C. TINJAUAN TEORI 1. tinjauan umum Aluminium merupakan logam yang berwarna putih keperakan dengan kerapatan yang rendah. Logam aluminium dapat beraksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan garamnya. Dengan asam nitrat, logam aluminium tidak bereaksi karena permukaan menjadi pasif, tetapi dalam keadaan tidak murni akan beraksi dengan asam nitrat dalam sebarang kepekatan Tim Dosen Kimia, 2019 1. Aluminium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang tak berwarna. Halida, nitrat dan sulfurnya larut dalam air, larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk aluminium hidroksida AlOH3. Aluminium sulfat membentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-kation monovalen dengan bentuk kristal yang menarik sehingga disebut tawas Svehla, 1979 266. Ion aluminium dalam larutan mempunyai dua faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai kelarutan senyawa aluminium dalam air, kecilnya ukuran dan tingginya muatan ion Al 3+ dan tingginya energi hidrasi yaitu-4613Kj/mol. Jika Al 3+ bergabung dengan anion kecil yang bermuatan tinggi, tingginya energi kisi yang dapat dihasilkan padatannya dan menyebabkan senyawa ini dapat sukar larut dalam air contohnya seperti Al2O3 Petrucci dan suminar, 1985 112-113. Persenyawaan logam aluminium yang dikenal adalah aluminium hidroksida AlOH3. Senyawa ini dapat diperoleh dengan mereaksikan garam aluminium dengan larutan amonium hidroksida. . 21 489 81 147 262 495 207 57

laporan praktikum aluminium dan senyawanya